Gaza, SPNA – Dua pertiga dari 490 tahanan Palestina yang mendekam di penjara Israel sebagai tahanan administrasi Palestina kembali mengalami penangkapan untuk kedua kalinya. Mereka menjalani hukuman penjara berkisar antara dua hingga enam bulan, seperti diungkap oleh Pusat Studi Palestina pada hari Rabu (22/05/2019).
Dalam sebuah laporan, lembaga tersebut mengatakan bahwa pendudukan Israel bertujuan untuk sesegera mungkin mengunci tahanan Palestina di dalam penjara tanpa pengadilan.
Lembaga itu juga menggambarkan situasi para tahanan yang dipenjara berdasarkan informasi rahasia yang disimpan oleh intelijen Israel, sebagai “sandera politik.”
Menurut laporan itu, Israel mengadakan dengar pendapat palsu, karena tahanan dan penahanan administratif ini sering diperbarui.
Laporan itu juga menyebutkan bahwa 71 tahanan menjalani penahanan administratif yang diperbarui untuk yang kedua kalinya secara berturut-turut, 172 yang diperbarui untuk masa ketiga kali secara berturut-turut, 66 diperbarui untuk yang keempat kalinya dan 25 untuk yang kelima kalinya.
Sementara itu, lembaga itu mengatakan, 155 tahanan yang ditahan dalam penahanan administratif berada pada masa pertama penahanan mereka. Kebanyakan dari mereka adalah mantan tahanan.
(T.RA/S: MEMO)
