Nusantara Palestina Center
Donasi
Relawan
Nusantara Palestina Center
Donasi
Relawan
Nusantara Palestina Center
No Result
View All Result
Home Akhbar

Karena faktor ekonomi, dua Hafizah lulusan Daarul Qur’an Indonesia di Gaza terancam menguburkan cita-cita menjadi dokter

by Nusantara Palestina Center
9 Agustus 2019
in Akhbar
3 min read
0
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jalur Gaza, SPNA – Jalur Gaza adalah wilayah krisis yang telah menjadi pusat konflik sejak beberapa dekade terakhir. Kampung halaman Imam Syafi’i ini diduduki Israel pada tahun 1967, tepat 19 tahun setelah negara Zionis tersebut menjajah Palestina. Pasukan Israel lalu angkat kaki dari Gaza tahun 2005 silam.

Gaza berbatasan dengan wilayah Palestina yang diduduki  Israel di bagian timur dan utara, sementara di bagian selatan berbatasan dengan Mesir. Sejak Hamas memenangkan pemilu 12 tahun silam, pemerintah Israel memblokade wilayah ini. Tak pelak, seluruh sektor kehidupan lumpuh. Akibatnya, warga Palestina di wilayah ini hidup menderita.

Melihat situasi ini, rakyat dan pemerintah Indonesia tidak tinggal diam. Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memberikan banyak  sumbangsih terhadap rakyat Palestina di Gaza, baik dalam bentuk moril maupun materil.

Suara Palestina melakukan wawancara dengan dua mahasiswi berprestasi bernama Maryam Al-Hartani dan Nasamah Al-Zubdah. Keduanya merupakan Hafizah alumni Daarul Qur’an (Daqu) Indonesia cabang Gaza. Meskipun lulus pendidikan menengah dengan nilai tinggi,  namun faktor ekonomi menghambat dua hafizah ini meraih cita-cita mereka untuk menjadi dokter. 

“Saya sudah mendaftar di Fakultas Kedokteran Universitas Al-azhar di Jalur Gaza. Fakultas ini membutuhkan biaya sangat besar, apalagi bagi kami warga Gaza yang hidup di bawah blokade dan krisis ekonomi,’’ terang Maryam Ya’qub al-Hartani yang lulus SMU dengan nilai rata-rata 94%.

Dia menjelaskan bahwa biaya Fakultas Kedokteran per-semester mencapai 5.000 Dolar AS atau 10.000 Dolar pertahun. Untuk menjalani pendidikan tujuh tahun di fakultas tersebut, alumni Daarul Qur’an Gaza ini harus menyiapkan dana sebesar 70.000 Dolar.

Sementara itu, Nasamah Muhammad al-Zibdah mengatakan bahwa dirinya terpaksa mendaftar di jurusan Apoteker, Universitas Palestina, Jalur  Gaza. Mahasiswi yang meyelesaikan pendidikan SMA dengan rata-rata 96.1% tersebut mengaku terpaksa mengurungkan niatnya menjadi dokter karena faktor biaya.

“Saya berharap dapat mengambil jurusan kedokteran yang merupakan cita-cita saya sejak dulu,” ujarnya.

Sebelumnya, Ustad Gazi Ilwan mengatakan bahwa jumlah anak didik di Daarul Qur’an Indonesia di  Gaza mencapai 200 orang, Dari jumlah itu, 180 diantaranya adalah putri dan 80 putra dimana mereka terbagi ke dalam 10 kelas, lima untuk putra dan lima untuk putri.

Lembaga Tahfiz yang didirikan tahun 2012 silam itu berhasil mencetak  lebih dari 60 Hafiz, 80 siswa bahkan telah menyelesaikan program tajwid dan tilawah.

Pembina Daqu Gaza tersebut menambahkan bahwa sebanyak 60 siswa dan siswi telah menghafal satu sampai lima juz, 50 lainnya menghafal enam sampai 10 juz, sementara 25 menghafal 10 sampai  20 juz, dan 10 siswa menghafal 20 hingga 30 juz.

Sejak pemerintah Israel mengisolasi Gaza, tingkat kemiskinan Gaza bertambah pesat. Tercatat 53% warga Gaza hidup di bawah garis kemiskinan. Sebagian besar dari mereka tidak mampu menghidupi keluarganya.

Awal 2018 lalu, Sekjen PBB, Antonio Guterres telah menegaskan bahwa Gaza yang memiliki populasi dua juta jiwa tersebut akan menjadi wilayah tak layak huni pada tahun 2020.

Sementara itu, Profesor Hubungan Internasional Universitas Oxford, Avi Shlaim mengatakan bahwa Israel telah mengubah Jalur Gaza menjadi penjara terbesar di dunia. 

Dalam sebuah artikel yang dirilis The Guardian dalam peringatan 10 tahun operasi “Cast Leads”, sejarawan Yahudi tersebut mengatakan bahwa sampai saat ini pemerintah Israel masih menggunakan cara-cara brutal dalam menghadapi warga Gaza. (T.RS/S: SPNA/Abdel Hamid Akkila)

ShareTweetSend
Previous Post

Unik, Gaza ternyata memiliki seniman origami

Next Post

Liga Arab ajak Uni Eropa untuk mengakui kedaulatan negara Palestina

Next Post

Liga Arab ajak Uni Eropa untuk mengakui kedaulatan negara Palestina

Ikuti Kami

Pos Terbaru

Israel Serang Siswa Sekolah di Yerusalem dan Tembak Seorang Pemuda

Israel Serang Siswa Sekolah di Yerusalem dan Tembak Seorang Pemuda

24 September 2021
Ratusan Pemukim Israel Serbu Situs Arkeologi Palestina di Nablus

Ratusan Pemukim Israel Serbu Situs Arkeologi Palestina di Nablus

24 September 2021
Israel Rampas Puluhan Hektare Tanah Desa Kisan di Betlehem

Israel Rampas Puluhan Hektare Tanah Desa Kisan di Betlehem

23 September 2021
Israel Tangkap Sejumlah Warga Yerusalem di Silwan dan Al-Tur

Israel Tangkap Sejumlah Warga Yerusalem di Silwan dan Al-Tur

23 September 2021
Menara Al-Jawhara yang Dibom Israel dalam Agresi Mei Lalu Mulai Dihancurkan

Menara Al-Jawhara yang Dibom Israel dalam Agresi Mei Lalu Mulai Dihancurkan

23 September 2021

Alamat Kantor

Jl. Bina Marga No. 25, C99 Business Park, Kaveling 9N, RT.08 / RW.03 Kel. Ceger, Kec. Cipayung, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13850

Tentang Kami

  • Sejarah NPC
  • Tujuan dan Abstraksi NPC
  • Visi dan Misi
  • Legalitas
  • Kegiatan dan Mitra di jalur Gaza
  • Peningkatan SDM

Kontak

Email : [email protected]
Phone : (021) 87788187
WA : +628119944496

Copyright 2020 NPC – All right reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
    • Sejarah NPC
    • Tujuan dan Abstraksi NPC
    • visi misi
    • Legalitas
    • Kegiatan dan Mitra di Jalur Gaza
    • Peningkatan SDM
  • Program
    • Program OTA (Orang Tua Asuh) Yatim Palestina
    • Program Kemanusiaan
    • Program Ekonomi
    • Program Kesehatan
    • Program Pendidikan
    • Program Ramadhan
  • Rekening Donasi
  • Mari Berdonasi
  • Daftar Relawan
  • Languages

Copyright 2020 NPC – All right reserved

Chat
Chat