Al-Quds, SPNA – Warga Palestina di bawah pendudukan Israel terus menghadapi pembatasan untuk mengunjungi Masjid Al-Aqsa selama Ramadhan, menurut sebuah laporan yang dirilis Al-Monitor.
Tahun ini, “pria yang berusia di bawah 16 dan lebih dari 40 tahun diizinkan untuk mengunjungi Masjid Al-Aqsa”, kata laporan itu. “Wanita dari segala usia diizinkan untuk mengunjungi masjid pada hari Jumat.”
Namun, artikel itu melanjutkan, “pria berusia antara 30 hingga 40 tahun perlu izin untuk bisa melakukan kunjungan, dan mereka yang berusia 16-29 tahun tidak memenuhi syarat untuk mendaftarkan diri.”
Menurut Al-Monitor, “sepuluh tahun lalu, Israel mulai mengizinkan warga Palestina di Tepi Barat untuk memasuki Yerusalem untuk shalat di Al-Aqsa selama bulan Ramadhan. Kelayakan umumnya ditentukan oleh kelompok umur dan tergantung pada hubungan politik Israel dengan Otoritas Palestina.”
“Tidak ada kriteria resmi untuk izin, hanya syarat untuk dipertimbangkan.” Pemohon dapat meminta izin, tetapi dapat ditolak tanpa mengetahui alasannya.
Juru bicara Otoritas Palestina Walid Wahdan mengatakan kepada Al-Monitor bahwa “warga Palestina menganggap berkunjung ke Al-Aqsa sebagai hak.”
“Pihak Israel telah mendeklarasikan langkah-langkah seperti itu pada acara-acara keagamaan selama sepuluh tahun terakhir, tetapi sekarang langkah-langkah tersebut dihubungkan dengan serangkaian persyaratan,” tambahnya.
Wahdan mencatat bahwa serangkaian persyaratan untuk kelayakan dapat bervariasi, “Kadang-kadang pemohon harus sudah menikah, sementara duda atau janda tidak termasuk.” Sementara itu, ribuan lainnya “ditolak izinnya karena alasan keamanan.”
(T.RA/S: MEMO)
