Haifa, SPNA – Israel mengambil langkah awal untuk mendirikan kamp-kamp pengungsi guna menampung puluhan ribu warga Badui Palestina
di Israel. Adalah – Pusat Hukum untuk Hak Minoritas Arab di Israel, melaporkan bahwa pihak pendudukan telah merencanakan untuk “segera” mengusir mereka dari rumah mereka di desa-desa yang tidak dikenal di seluruh wilayah Naqab (Negev).
Makalah baru Adalah, yang dirilis pada hari Selasa (10/12/2019), guna memperingati Hari Hak Asasi Manusia Internasional, mengambil pandangan secara rinci dan menjelaskan konsekuensi dari rencana serta cara-cara di mana Israel melanggar hak asasi manusia atas komunitas Badui.
Tujuan dasar dari rencana Israel adalah untuk memindahkan penduduk desa-desa Badui Palestina yang tidak dikenal – desa-desa di mana mereka telah hidup selama beberapa dekade, dan beberapa di antaranya telah ada sejak sebelum pembentukan Israel pada tahun 1948 – ke bangunan sementara untuk jangka waktu hingga enam tahun.
Rencana tersebut merupakan langkah lain Israel untuk secara paksa menghapus populasi Badui Palestina dari desa-desa yang tidak dikenal dari rumah dan tanah mereka dengan cara secepat mungkin.
Rencana Israel untuk mendirikan kamp pengungsi bagi warga Badui Palestina harus dipahami dalam konteks pengumuman pada Januari 2019. Pada saat itu, Otorita Badui Israel menyatakan bahwa mereka bermaksud mengusir 36.000 warga Badui untuk kebutuhan “proyek pembangunan ekonomi” dan perluasan area pelatihan militer, kata laporan tersebut.
Laporan tersebut menyebutkan pula bahwa rencana ini – yang diperkirakan akan memengaruhi ribuan keluarga, anak-anak, dan orang tua – akan memiliki konsekuensi yang menghancurkan bagi seluruh populasi Badui Palestina di Naqab, baik di desa-desa yang tidak dikenal maupun di kota-kota yang dikenal di mana kamp-kamp pengungsian akan dibangun.
(T.RA/S: WAFA)
