Jalur Gaza, NPC – Sehat merupakan hak setiap individu. Hal ini sesuai dengan UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 yang menyatakan bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan menjadi salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan, sesuai denga cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan harus dipenuhi agar manusia dapat bertahan hidup dan beraktifitas. Tetapi beda halnya dengan yang dialami warga Palestina, khususnya penduduk Gaya.
Lembaga hak asasi manusia di Palestina telah mengeluarkan laporan yang sangat mencengangkan dunia perihal kemanusiaan, laporan itu mengulas secara detail terkait situasi real yang sedang melanda Jalur Gaza. Kota Gaza dengan luas 367 Km persegi itu (seluas DKI Jakarta) ternyata dijadikan kamp konsentrasi oleh otoritas penjajah.
Kementrian kesehatan Palestina di Gaza dalam konferensi pers menyatakan lebih dari 8500 rakyat Palestina di Gaza mengidap penyakit kanker, tercancam meninggal dunia dikarenakan tidak mendapatkan bantuan obat-obatan dan bantuan makanan. Hampir semua rumah sakit di Gaza benar-benar dilanda krisis listrik dan krisis bahan bakar minyak solar.
Berkaitan dengan hal itu, Yayasan Askar Kauny melalui Yayasan Nusantara Palestina Center (NPC) memberikan bantuan kemanusian kepada pasien rumah sakit As-Sayifa di Gaza City dengan total bantuan senilai Rp. 9.000.000,00. Dana ini oleh relawan NPC di Palestina dialokasikan untuk penyediaan bahan makanan berupa nasi kotak sebanyak 300 paket dan buah-buahan yang akan dibagikan kepada 150 pasien rumah sakit As-Syifa.
Santunan kemanusiaan yang diberikan para donatur Askar Kauny tersebut sangat membantu dan berarti bagi warga Palestina. Mereka sangat gembira dan bersyukur, karena beban derita yang mereka alami juga ikut dipikul oleh saudara mereka yang ada di Indonesia. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya uncapan terima kasih dari para pasien disela-sela distribusi paket makanan kepada para pasien.
