Gaza, SPNA – Salah satu anggota legislatif Palestina, Jamal Al-Khudhari, mengatakan bahwa Gaza menderita kerugian hingga 100 juta dolar setiap bulannya akibat blokade Israel yang telah berlangsung selama 13 tahun.
Dalam sebuah pernyataan persnya, Jumat (06/12/2019), Al-Khudhari menjelaskan bahwa realitas sektor industri, kontraktor, perbengkelan dan toko berada dalam kondisi yang sulit. Sekitar 4000 rumah produksi kehilangan hingga 80 persen daya produksinya selama tiga belas tahun blokade Israel.
Ia menegaskan bahwa kondisi tersebut merupakan sebab utama bagi meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan di Gaza.
“Selama persoalan blokade belum terselesaikan, maka seluruh usaha untuk menyelamatkan ekonomi warga hanya akan berakhir sia-sia.” Ucap Al-Khudhari.
Anggota legislatif yang juga menjabat sebagai ketua komite perlawanan terhadap blokade Israel tersebut, mengumumkan bahwa 85 persen dari warga Gaza hidup di bahwa garis kemiskinan.
Sekjen PBB Antonio Guterres pernah mengatakan bahwa Gaza akan menjadi tempat yang tidak layak dihuni manusia menjelang tahun 2020. Menurut Al-Khudhari, Blokade Israel adalah alasan di balik semua kondisi yang berlaku.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh negara internasional untuk turun tangan menekan Israel agar mengehentikan blokadenya. Hal ini akan menjadi kunci utama untuk menghentikan konflik Palestina-Israel.
(T.HN/S: Palinfo)
