Nusantara Palestina Center
Donasi
Relawan
Nusantara Palestina Center
Donasi
Relawan
Nusantara Palestina Center
No Result
View All Result
Home Akhbar

38 Tahun Mengenang Tragedi Kamp Shabra dan Shatila, Ribuan Nyawa Umat Islam Gugur Dibantai Pasukan Israel

Pembantaian yang didalangi Tel Aviv bekerjasama dengan milisi Kristen “Malonit” tersebut terjadi selama 43 jam, dari hari Kamis 16 September 1982. Nyawa umat Islam tak berdosa dibunuh dengan bengis di kota Beirut Lebanon, ditengah sikap dunia internasional yang diam dan pasif.

by Thoriq
17 September 2020
in Akhbar
2 min read
0
38 Tahun Mengenang Tragedi Kamp Shabra dan Shatila, Ribuan  Nyawa Umat Islam Gugur Dibantai Pasukan Israel
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Ramallah, SPNA – Hari Rabu,  16 September 2020, bertepatan dengan 38 tahun pembantaian di kamp Shabra dan Shatila yang terjadi pada 1982.

Pembantaian yang didalangi Tel Aviv bekerjasama dengan milisi Kristen “Malonit” tersebut terjadi selama 43 jam, dari hari Kamis 16 September 1982. Nyawa umat Islam tak berdosa dibunuh dengan bengis di kota Beirut Lebanon, ditengah sikap dunia internasional yang diam dan pasif.

Hingga hari ini tak ada yang dapat memprediksi secara pasti jumlah korban yang berjatuhan. Menurut  surat kabar resmi Palestina, Wafanews berdasarkan riset yang paling kongkrit, jumlah korban mencapai lebih dari 3500 jiwa.

Beberapa pakar mengatakan bahwa 75% korban adalah warga Palestina, 20% Lebanon sementara 5% sisanya berasal dari Suriah, Iran, Bangladesh, Kurdi, Mesir, Aljazair, dan Pakistan. Beberapa korban tidak diketahui identitasnya.

Konspirasi berujung pembantaian terhadap pengungsi Palestina yang tak berdaya di Lebanon dimulai sejak gerilyawan organisasi Pembebasan Palestina (PLO) meninggalkan Lebanon menuju Yordania, Irak dan Tunisia, akhir Agustus 1982 menyusul penarikan pasukan multinasional dari Lebanon beberapa hari sebelumnya, lebih awal dari jadwal resmi yang ditentukan.

Amerika Serikat sebelumnya memberikan jaminan bahwa pasukan Israel (IDF) tidak akan masuk ke Beirut. Washington juga menjamin keamanan bagi warga Palestina dan keluarga gerilyawan yang memilih keluar dari Beirut.

Namun pada Rabu 15 September, pasukan Pendudukan Israel mulai memantau aktivitas warga di kamp. Saat itu IDF bermarkas di beberapa gedung dekat Kedutaan Besar Kuwait, pintu masuk Kamp Shabra Shatila.

Kamis pagi pasukan IDF memberikan intruksi kepada milisi Malonit untuk mulai melakukan serangan disusul penembakan bom suar oleh pesawat tempur IDF.

Jum’at 17 September, pemandangan mengerikan hasil pembantaian mulai terlihat jelas. Mayat-mayat bergelimpangan di jalan, buldoser terlihat menghancurkan rumah warga saat mereka masih didalam rumah. Sebagian terkubur bersama reruntuhan gedung. Pembantaian terus berlangsung hingga hari Sabtu tengah hari.

Milisi bersenjata menerobos masuk ke rumah warga lalu melakukan pembantaian. Warga yang selamat menocba melarikan diri ke rumah sakit, namun sayangnya, para kriminal tersebut tidak membiarkan warga lolos. Mereka bahkan menggerebek rumah sakit Akka di Beirut serta membunuh para dokter dan perawat.

Pembantaian berdarah di Shabra dan Shatila baru berhenti tengah hari Sabtu, 18 September.  Mantan Staf Angkatan Darat IDF, Rafael Eitan membenarkan pembantaian tersebut dengan alasan untuk mencari 2000 gerilawayan Palestina,  namun tidak ada satupun senjata yang ditemukan saat pembantaian terjadi.

Jurnalis Inggris Robert Fisk yang berkunjung ke kamp Shatila pada 18 September 1982 mengatakan: “Pembantaian Shabra dan Shatila adalah tindakan teroris paling mengerikan dalam sejarah Timur Tengah modern.”

Di saat yang sama Amnon Kapeliouk, Jurnalis Israel, pendiri gerakan peduli HAM untuk Palestina B’Tselem mengatakan bahwa  pembantaian Shabra dan Shatila adalah yang paling mengerikan sejak perang dunia kedua berakhir.

Sebelumnya Israel juga membantai warga Palestina di Qibya, Deir Yassin, dan Tantura disusul pembantuan di Kamp Jenin, di Gaza dan seterusnya. Pembantaian Shabra dan Shatila bukan pertama, bukan pula yang terakhir dan masih akan terus berlanjut hingga hari ini, seperti dilansir surat kabar Palestina Wafanews.

(T.RS/S:Wafanews)

Tags: LebanonShabra Shatila
ShareTweetSend
Previous Post

Konfrontasi Antara Warga Palestina dan Pendudukan Israel Meletus di Hebron

Next Post

Erdan: Israel Akan Tetap Mencaplok Wilayah Palestina di Tepi Barat

Next Post
Erdan: Israel Akan Tetap Mencaplok Wilayah Palestina di Tepi Barat

Erdan: Israel Akan Tetap Mencaplok Wilayah Palestina di Tepi Barat

Ikuti Kami

Pos Terbaru

Israel Serang Siswa Sekolah di Yerusalem dan Tembak Seorang Pemuda

Israel Serang Siswa Sekolah di Yerusalem dan Tembak Seorang Pemuda

24 September 2021
Ratusan Pemukim Israel Serbu Situs Arkeologi Palestina di Nablus

Ratusan Pemukim Israel Serbu Situs Arkeologi Palestina di Nablus

24 September 2021
Israel Rampas Puluhan Hektare Tanah Desa Kisan di Betlehem

Israel Rampas Puluhan Hektare Tanah Desa Kisan di Betlehem

23 September 2021
Israel Tangkap Sejumlah Warga Yerusalem di Silwan dan Al-Tur

Israel Tangkap Sejumlah Warga Yerusalem di Silwan dan Al-Tur

23 September 2021
Menara Al-Jawhara yang Dibom Israel dalam Agresi Mei Lalu Mulai Dihancurkan

Menara Al-Jawhara yang Dibom Israel dalam Agresi Mei Lalu Mulai Dihancurkan

23 September 2021

Alamat Kantor

Jl. Bina Marga No. 25, C99 Business Park, Kaveling 9N, RT.08 / RW.03 Kel. Ceger, Kec. Cipayung, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13850

Tentang Kami

  • Sejarah NPC
  • Tujuan dan Abstraksi NPC
  • Visi dan Misi
  • Legalitas
  • Kegiatan dan Mitra di jalur Gaza
  • Peningkatan SDM

Kontak

Email : [email protected]
Phone : (021) 87788187
WA : +628119944496

Copyright 2020 NPC – All right reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
    • Sejarah NPC
    • Tujuan dan Abstraksi NPC
    • visi misi
    • Legalitas
    • Kegiatan dan Mitra di Jalur Gaza
    • Peningkatan SDM
  • Program
    • Program OTA (Orang Tua Asuh) Yatim Palestina
    • Program Kemanusiaan
    • Program Ekonomi
    • Program Kesehatan
    • Program Pendidikan
    • Program Ramadhan
  • Rekening Donasi
  • Mari Berdonasi
  • Daftar Relawan
  • Languages

Copyright 2020 NPC – All right reserved

Chat
Chat